Sabtu, 28 Mei 2011

Jembatan Ampera

Keistimewaan Jembatan Ampera

ampera-malam-1Kalau dilihat diatas Custom Header Blog saya ini adalah foto dari Jembatan Ampera dimalam hari. Saya belum lama mengganti Custom Header ini dengan gambar jembatan ini, dikarenakan merupakan Lambang dari Kota Propinsi dimana saya dilahirkan dan dibesarkan (lebih kurang 97 km dari Prabumulih kota kelahiran saya)
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan ini bisa disebut “Golden Gate” nya Indonesia.

Struktur Jembatan Ampera :
Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton
Sejarah
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
ampera-senja-1Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan.
Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara.Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Menunggu Wajah Baru Jembatan Ampera
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.
Keistimewaan Jembatan Ampera
Tidak banyak yang tahu bahwa Jembatan Ampera ini mempunyai keistimewaan dari jembatan-jembatan lainnya yang ada di Indonesia, yaitu :
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.
ampera-dulu-1Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.
Ibarat seperti gadis remaja yang memasuki masa yang penuh gairah dari waktu ke waktu kawasan jembatan Ampera ini terus bersolek dan berbenah diri sebagai pusat wisata di Kota Palembang. Sudah banyak event-event nasional diadakan di kawasan ini yang diliput oleh media televisi secara langsung. Salah satunya foto dibawah ini yaitu nonton bareng Copa Dji Sam Soe dimana Sriwijaya FC sebagai Kampiunnya.
nonton-barengKehidupan terus bergerak dan mengalami perubahan, begitu pula kawasan Jembatan Ampera ini terus bergerak, berubah seirama dengan riak ombak Sungai Musi yang dibelahnya dimana sampai sekarang bila anda ke kota Palembang belum mengunjungi Jembatan ini rasanya kurang afdol atau kurang greget, hambar rasanya….. seperti makan nasi tanpa garam….
Salam dari Wong Kito Galo….peace bro..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar